Selasa, 04 Desember 2012

Praktikum Karakteristik Alat Ukur

Praktikum Karakteristik Alat Ukur

Alat dan bahan :
  1.  Ampere meter DC portable standar: klas 0,5 dengan batas ukur  1/3/10/30 mA.
  2. Ampere meter DC portable standar : klas 0,5 dengan batas ukur 10/30/100/300 mA
  3. Tahanan Standar  : 1 KW  , dan 10KW.
  4. Volt meter DC portable standar   : klas 0,5 dengan batas ukur  0,3/1/3/10 V.
  5. Volt meter DC portable standar : klas1,0 dengan batas ukur 10/30/100/300 V.
  6. Sumber tegangan DC Variabel
  7. Obeng (Drei).
  8. Buku manual pada masing-masing meter.
Praktikum Karakteristik Alat Ukur
Keselamatan dan Kesehatan Kerja  :
  1. Letakkanlah peralatan pada posisi yang aman pada meja praktikum.
  2. Pastikanlah meter dalam kondisi belum terhubung dengan untai yang lain.
  3. Aturlah posisi batas ukur sesuai dengan nilai yang akan diukur. Untuk lebih amannya letakkan  pada posisi batas ukur yang paling besar.
  4. Biasakanlah membedakan probe meter antara terminal positif (+) dan negatif ( – ) dengan kabel penghubung yang berlainan warna.
  5. Lihatlah dan bacalah terlebih dahulu resistor yang hendak dipakai. Apakah sudah sesuai dengan percobaan yang hendak berlangsung.
  6. Janganlah sekali-kali menghubungkan meter DC dengan tegangan sumber AC.
  7. Biasakanlah meja, kursi, dan ruangan praktikum dalam keadaan bersih dan nyaman, baik sebelum maupun sesudah praktikum.
Langkah Kerja :
  1. Catatlah spesifikasi masing-masing meter, cocokkan dengan manual masing-masing meter.
  2. Amatilah dan baca masing-masing meter yang saudara hadapi, yang  berkaitan dengan jenis meter, tanda gambar, daerah kerja dan batas ukur.
  3. Jelaskan karakteristik alat ukur yang anda pakai!
  4. Lakukan pengukuran terhadap tahanan standar dengan keempat alat ukur tersebut dan bandingkan hasilnya!

Praktikum Karakteristik Alat Ukur

Cara Menggunakan Multimeter Analog

Cara Menggunakan Multimeter Analog

Multimeter sering disebut AVOmeter atau multitester, ada dua jenis AVO meter yaitu Analog dan Digital. Alat ini biasa dipakai untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current), dan arus DC. Bagian-bagian multimeter analog seperti ditunjukkan gambar di bawah ini:
Cara Menggunakan Multimeter Analog
Cara Menggunakan Multimeter Analog
Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya :
(1)       Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
(2)       Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi W (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 W diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan      0 W.
(3)       Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
Cara Menggunakan Multimeter Analog
(4)       Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K W
(5)       Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
(6)       Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
(7)       Posisi DCmA  (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
(8)       Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
(9)       Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
(10)     Lubang kutub – (Common Terminal),  berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang berwarna hitam.
(11)     Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
(12)    Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
(13)    Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran  yang diukur.
(14)    Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
Adapun cara pemakaian multimeter adalah pertama-tama jarum penunjuk meter diperiksa apakah sudah tepat pada angka 0 pada skala DCmA , DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kiri (lihat gambar 3a),  dan untuk skala ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan (lihat gambar 3b). Jika belum tepat harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.
Cara Menggunakan Avometer Multimeter Analog
Kedudukan Normal Jarum Penunjuk Meter

Cara Menggunakan Multimeter Analog

Fungsi Multimeter Mengukur Resistansi

Fungsi Multimeter Mengukur Resistansi

Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi saklar pemilih multimeter diatur pada  kedudukan W dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling dihubungkan dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala W. Jika jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan baterai yang baru. Langkah selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada ujung-ujung resistor yang akan diukur resistansinya. Fungsi Multimeter Mengukur Resistansi
Fungsi Multimeter Mengukur Resistansi
Cara Mengukur Resistansi Resistor
Cara membaca penunjukan jarum meter sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan jarum penunjuk meter berada pada bagian tengah daerah tahanan. Jika jarum penunjuk meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka batas ukurnya di ubah dengan memutar saklar pemilih pada posisi x 10. Selanjutnya dilakukan lagi pengaturan jarum penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan lagi pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil pengukurannya adalah penunjukan jarum meter dikalikan 10 W. Apabila dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk meter masih berada di bagian kiri daerah tahanan, maka batas ukurnya diubah lagi menjadi K W dan dilakukan proses yang sama seperti waktu mengganti batas ukur x 10. Pembacaan hasilnya pada skala KW, yaitu angka penunjukan jarum meter dikalikan dengan 1 K W.

Fungsi Multimeter Mengukur Resistansi

Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan DC

Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan DC

Untuk mengukur tegangan DC (misal dari baterai atau power supply DC), saklar pemilih multimeter diatur pada kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Test lead merah pada kutub (+) multimeter dihubungkan ke kutub positip sumber tegangan DC yang akan diukur, dan test lead hitam pada kutub (-) multimeter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari sumber tegangan yang akan diukur. Hubungan semacam ini disebut hubungan paralel.  Untuk mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk meter berada pada kedudukan paling maksimum, caranya dengan memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250 V dan seterusnya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan  adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan multimeter.
Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan DC
Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan DC

Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan DC

Avometer Multimeter Digital

Avometer Multimeter Digital

Pada dasarnya AVO digital sama dengan AVO analog, perbedaan yang mencolok yaitu pada penunjukkan harga pengukuran. kalau AVO analog penunjukkan memakai jarum sedangkan AVO digital penunjukkan menggunakan angka. Bagian-bagian AVO digital ditunjukkan seperti gambar dibawah:
Avometer Multimeter Digital
Avometer Multimeter Digital
Dari gambar Avometer Multimeter Digital dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya:
(1)  Layar tampilan. Berguna untuk menampilkan besarnya harga pengukuran dalam bentuk angka, sehingga mudajh dibaca.
(2)  Saklar pemilih (Range Selecor Switch) berfungsi untuk memilih posisi  pengukuran dan batas ukurnya. Sebagaiman pada AVO meter analog, AVO digital biasanya juga terdiri dari posisi pengukuran, yaitu:
(a)  Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K W
(b) Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
(c)  Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
(d)  Posisi DCmA  (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
(3)  Kabel test lead berfungsi untuk penghubung dengan peralatan peralatan yang akan diukur.
Kotak meter (meter cover) sebagai pelindung atau tempat komponen.

Avometer Multimeter Digital