Selasa, 04 Desember 2012

Pedoman Menggunakan CRO
Cathode Ray Oscilloscope lebih dikenal dengan sebutan CRO, atau ada yang menyebut sebagai Osiloskop Sinar Katoda atau Osiloskop saja. Merupakan sebuah alat ukur elektronika yang penting bagi teknisi atau montir elektronik dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Manfaatnya adalah untuk mengukur besaran-besaran: tegangan, frekuensi, periode dan beda fasa. Bentuk sinyal listrik juga dapat dilihat dengan CRO. Ada berbagai bentuk sinyal listrik, yaitu sinusoida, segitiga atau triangle, kotak atau square, denyut atau pulse. Berbagai bentuk sinyal listrik tersebut dapat dengan mudah diukur tegangannya, periodenya dan dapat ditentukan berapa frekuensinya.
CRO ada dua jenis, jenis 1 kanal dan jenis 2 kanal. Dengan CRO 2 kanal bisa menampilkan 2 signal secara serempak dalam layar, yaitu masuk kanal X dan kanal Y.
a)   Spesifikasi CRO
Sebelum menggunakan CRO lebih baik mengetahui bagaimanakah spesifikasi CRO yang akan dipakai. Sebagai contoh diberikan contoh spesifikasi umum seperti berikut :
(1)  Vertical Axis
Sensitivity                   : 10 mV / div ~ 20 V / div ±5%
Attenuator                  : 10 mV / div ~ 20 V / div 1 – 2 – 5 step   ( 1 div = 10mm)
Input Impedance         : 1 M Ohm ± 5%
Input Capacitance        : 22 pF ± 3%
Frequency Response                   : DC ~ 10MHz (less than –3   dB) (DC)
                                                              : 2 Hz ~ 10 MHz ( less than – 3dB) (AC)
Rising time                  : less than  35 nsec
Overshoot                  : less than  3 % (at 100 kHz square wave )
Maximum input Voltage   : 600 Vp-p or 300 V ( DC + AC peak )
2)    sweep circuit
Sweep system  : Triggering sweep and auto sweep (free running sweep at  no signal time)
Sweep time      : 1 μs / div ~ 0.5 s / div ± 5% and
EXT H: 1 – 2  – 5 step.
Fine adjustment in all 18 ranges.
Magnifier        : 5 times ±10 % ( PULL X 5 MAG)
Linearity         : less than 3 %  (5μ s / div ~ 0.5 s / div).         Less than 5% (1μ s  / div ~ 2 μs / div)
3)    triggering
Source                 : INT  : vertical input signal
                               EXT : EXT TRIG input signal
Sync section         : NOR : positive and negative.
                               TV   : positive and negative
Triggering Voltage : Amplitude on CRT screen more  than 1 div
   EXT … more  than 1 Vp-p
Triggering range     : INT  :   20 Hz ~ 10 MHz
                               EXT :   DC ~ 10 MHz.
4)    horizontal Axis
Operating mode      : EXT H mode is selected by
SWEEP TIME / DIV
Sensitivity              : 150 mV / div ( within ± 20%)
(HOR GAIN MAX)
Frequency response          : DC ~ 1 MHz ( less than  – 3 dB)
Input impedance     : 100 k Ohm / 35 pF.
Calibrating voltage    : 1 Vp-p ± 5% (50 or 60 Hz square     wave)
5)    intensity modulation
Input voltage          : less than 5 Vp-p (modulation)
Input impedance     : 10 k Ohm ± 20 %
6)    power Source
Power supply voltage    : 100 / 117 / 220 / 240 V ± 10 % 50 Hz   or 60 Hz
Power consumption       : 20 W
7)    dimensions and Weight
Width X Height X Depth : 260 mm X 190 mm X 275 mm or ( maximum sizes : 277 mm X 204 mm  X 433 mm )
Weight                      : 8 kg
8)    accessory
Probe           : PC 21 model. Damping = 1/10 ; input imped =   10 M ohm;  input capacitance = less than 18 pF.
Fuse             : 0.3 A and 0.7 A
a)   Fungsi tombol kontrol  pada panel  CRO
Pada Gambar 8. tampak sebuah CRO dan pandangan panel depan CRO. Adapun fungsi tombol-tombol kontrol  tersebut adalah:
Pedoman Menggunakan CRO
Tombol dan Terminal Kontrol pada Panel Depan
Pedoman Menggunakan CRO
(1)          position control. Putaran tombol akan mengatur posisi vertical dari berkas.
(2)      input Jack : vertical input jack
(3)      AC GND DC Switch pada posisi AC komponen DC dari signal ditahan oleh kapasitor. Pada posisi GND (ground), terminal input terbuka dan input amplifier internal disambung ke ground. Pada posisi DC terminal input disambung langsung ke amplifier dan semua komponen signal input dikuatkan.
(4)      VOLT / DIV Switch. Skala bertingkat dalam Volt per div  dari layar CRT. Dapat dipilih dalam 11 range dari 0,01 V / div sampai 20 V / div.
(5)      variable control. Pengaturan attenuasi vertical. Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada  putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi “klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan (cal).
(6)      LED Pilot lamp. Lampu ini akan menyala kalau power switch ON.
(7)      power on/ intensity control. Mengatur kecerahan berkas gambar Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan daya listrik ke CRO dengan memutar tombol ke arah kiri maksimum.
(8)      focus control. Pengontrolan fokus berkas untuk memperoleh bentuk gelombang yang optimum kecerahannya.
(9)      source switch. Dua posisi switch untuk memilih sumber trigger untuk sweep (INT atau EXT).
(10)   EXT TRIG Jack. External sync jack. Untuk sikronisasi eksternal diperlukan tegangan lebih dari 1 Vp-p, dengan Source switch pada posisi EXT.
(11)   sync Switch. Saklar pemisah sinkronisasi. Akan mengambil komponen signal sync dalam signal video, dan diaplikasikan pada rangkaian sync untuk menyempurnakan sinkronisasi signal video yang ditampilkan.
NORM ± : Untuk menampilkan bentuk gelombang pada umumnya. Pada posisi ini rangkaian TV sync separator tidak tersambung. Pada polaritas “+”, sweep dipengaruhi oleh slope “+”, sedangkan pada polaritas  “-“, sweep dipengaruhi oleh slope “-“.
TV ± :  Dipakai untuk menampakkan bentuk-bentuk gelombang  signal  video TV yang  disinkronkan dengan signal sync.
(12)   level control. Triggering level / PULL AUTO akan mengatur phase sync untuk menentukan titik awal sweep pada slope dari signal trigger.
(13)           position control. Putaran pengatur posisi horizontal dari berkas gambar. PULL 5X MAG Switch, Push-pull switch memilih  pembesaran 5X bila ditarik keluar (pulled-out) dan normal bila ditekan kembali (pushed-in).
(14)   SWEEP TIME / DIV Switch. Selector time sweep  horizontal. Saklar pemilih sweep timw dari 1 s sampai 0,5 s dalam 18 langkah. Operasi EXT H  dimungkinkan dengan memutar knob ke arah kanan penuh. Bila saklar variable (15) diputar arah kanan penuh, pembacaan harga time sweep sudah terkalibrasi.
(15)   variable control. Pengaturan attenuasi vertical. Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada  putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi “klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan (cal).
(16)   HOR INPUT Jack. Bila dipakai input horizontal dari luar.
(17)   CAL 1 Vp-p Jack. Jack untuk tegangan kalibrasi. Kalibrasi tegangan adalah 1 Vp-p dari gelombang kotak dengan sumber daya tersinkronisasi. Terminal Cal 1Vp-p juga dipakai untuk memeriksa kondisi vertical gain atau untuk mengatur karakteristik gelombang kotak dari probe.
(18)   trace Rotation. Dipakai  untuk menghilangkan kemiringan berkas garis lurus horizontal.
(19)   Z – AXIS INPUT Jack.. jack  intensitas modulasi intensitas dimodulasi pada tegangan5 Vp-p atau lebih rendah.
(20)   power connector. Untuk menghubungkan AC power cord.
(21)   AC Voltage Selector. CRO ini dapat bekerja pada tegangan 100V, 120V, 220V dan 240V.Pemilihan posisi tegangan tersebut dengan AC Voltage Selector.
(22)   fuse holder. Untuk tegangan operasi 100 ~ 120 V dipakai 0,7 ampere. Untuk tegangan operasi 220 ~ 240V dipakai fuse 0,3 ampere.
Cord reel. Dipakai untuk melingkarkan power cord cable pada saat CRO disimpan. Juga berfungsi sebagai penyangga kalau CRO dipakai pada posisi berdiri tegak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar